Minggu, 21 Oktober 2012

kesaksian panglima perang laskar jihad


Ja'far Umar Thalib BersaksiBerikut ini kesaksian Panglima Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jamaah tentang Usamah bin Laden dan Medan Perang Amerika

Saya memang pernah bertemu dengan Usamah pada 1987, di Peshawar. Dia waktu itu masih muda. Belum punya janggot. Dia waktu itu masih jet-set. Usamah datang ke Peshawar dalam rangka jihad di Afghanistan dan ia memang mempunyai semangat membela Islam. Tapi, setelah saya bertemu dan berbincang-bincang dengannya, ternyata dia ini kosong sekali ilmu agamanya.
Jadi, kalau ada pihak yang menempel kepadanya, karena memang dia itu duitnya banyak sekali. Karena kekosongan ilmu dan jiwa muda yang membara, akhirnya dia termakan oleh pemikiran-pemikirankhawarij. Pemikiran ini berkembang di Mesir dengan nama gerakannya hijr wa takfir (atau attakfir wal hijrah pada permulaan dan pertengahan abad ke-20). Nah, Usamah itu tenggelam dalam gerakan-gerakan itu.
Saya sesungguhnya mulai di Afghanistan pada tahun 1986, belajar di Maududi Institut miliki organisasi Jemaat el-Islamy (organisasi ini mengambil nama pendirinya ulama besar, yakni Abu A'la al-Mududi di Lahore). Waktu itu kan sesang seru-serunya jihad di Afghanistan menghadapi Uni Soviet. Kadang-kadang pada musim liburan panjang kami bergabung dengan para mujahidin berjihad menghadapi Uni Soviet. Dalam kondisi demikian, kami bertemu dengan berbagai macam-macam orang.  Antara lain gerakan Al-Khawarij itu tadi. Nah, di medan perang itu pernah juga bertemu dengan Usamah bin Laden.
Saya latihan militernya secara alami saja. Bukan seperti militer modern dengan alat-alat canggih. Jadi, kami lansung terjun ke medan perang sambil belajar. Kami berperang dengan kondisi yang apa adanya: kemiskinan, keterbatasan dan kelaparan. Waktu kami berjalan dari perbatasan Afghanistan dengan Pakistan menuju Kota Kabul, 1987, kami terpaksa menahan lapar selam tiga hari tiga malam kerena kehabisan makanan. Kami hanya mengandalkan kekuatan minum air terus. Itu pun air sungai yang kami hirup.
Saya menganggap mustahil Amerika menyerang Usamah di Afghan. Dan kalau Amerika itu jadi melakukan kenekatannya yang bodoh itu, tentu Amerika akan berhadapan dengan perang kaum muslimin di seluruh dunia terhadap segala kepentingan-kepentingan Amerika. Laskar Jihad tidak perlu ikut ke sana. Karena sesungguhnya di sana sudah cukup kekuatan untuk menghadapi Amerika. Amerika akan masuk ke kandang macan. Kalau Amerika memencet tombol perangnya, maka mujahidin di dunia, di wilayah luar Afghanistan juga akan memencet tombol terhadap kepentingan Amerika. Tombol kami seperti kemarin itu. Pesat sipil atau lain lagi yang akan membikin Amerika berpikir seribu kali.
Amerika pernah melakukan upaya memecah belah kekuatan di Afghanistan itu pada tahun 1987. Di sana ada seorang tokoh bernama Ali Kisman, seorang tokoh Syiah, dia didukung oleh Amerika melalui Iran. Sehingga meletuslah apa yang disebut Iran Gate. Itua adalah manuver Amerika untuk membantu gerakan Syiah melalui Iran dengan persenjataa-persenjataan Amerika. Akhirnya Ali Kisman ditinggalkan pengikutnya, dan mati terbunuh.
Certa bahwa Usamah pernah menjadi agen CIA, itu tidak benar. Saya tahu betul dia itu bukan tipe seorang intelijen. Dia itu bodoh, nggak tampak kepandaiannya, hanya semangatnya yang besar. Dia tidak perlu mendapat bayaran dari Amerika. Sebab dia mendapatkan warisan yang besar dari keluarganya.
Usama itu kan dari Bin Laden. Bin Laden itu nama kabailahnya. Mereka tiu adalah keluarga yang berasal dari Hadhrah Maut (Yaman Selatan). Mereka mengungsi ke Saudi pada zaman pemerintahan Abdul Aziz ibnu Su'ud. Ketika zaman pemerintahan Abdul Aziz ibnu Su'ud. Ketika zaman pemerintahan di bawah Raja Faisal ibn Abdil Aziz, keluarga Bin Laden ini menyumbang separuh hartanya untuk negara. Karena jasanya itu, keluarga Bin Laden diberi hak kewarganegaraan dengan status istimewa oleh kerajaan Saudi. Bin Laden itu keluarga besar, terhadap Usamah memang sekarang telah dicabut kewarganegaraannya, tetapi keluarganya yang lain masih termasuk orang-orang istimewa di Saudi. Saat itu mereka adalah keluarga kaya yang mendapat order-order besar dari negara.
Kalau ditanyakan kepada kami bagaimana serangan terhadap Amerika itu, maka kami menyatakan bahwa cara itu tidak benar menurut pandangan syariah. Kemungkinan besar memang Usamah berada di belakang penenyangan terhadap WTC dan Pentagon itu.
Walaupun cara bunuh diri itu salah, bagi kami sasarannya benar. Kami memberi aplaus kepada sasaran seperti itu. Memang benar, Usamah selau mengatakan bahwa bahwa perjuangannya adalah li i'la 'i kalimatillah (untuk menjunjung kalimat Allah), tetapi karena caranya bid'ah (tidak pas) maka mempunyai ancaman terhadap kaum muslimin. Caranya bid'ah tetapi sasarannya benar. Bunuh diri itu bid'ah yang terkutuk.
Mampuslah Amerika !!!Oleh : Panglima Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
Al Ustadz Ja’far Umar Thalib
 
Supremasi Dunia Barat tergoncang dahsyat dengan peristiwa serangan mendadak yang menimpa Amerika Serikat di New York, Washington DC, dan Pittsburgh. Kecongkakan negara adidaya di hadapan Ummat Islam, dihempaskan dengan penuh kehinaan di depan mata dunia. Dan kandang salibis–zionis itupun diselimuti oleh mendung kepanikan dan kedukaan yang mendalam. Sehingga bergeraklah tokoh-tokoh dunia menyatakan ikut berduka cita dengan big boss mereka serta mengecam keras serangan berani penuh kepahlawanan dari para pemuda yang kecewa dengan kecongkakan Amerika Serikat. Oleh karena itu kami mengucapkan: SELAMAT BERDUKA CITA UNTUK AMERIKA SERIKAT, SEMOGA ANDA DAPAT MENGAMBIL PELAJARAN DARI BODOHNYA KECONGKAKAN ANDA. Bagi kaum Muslimin kami mengucapkan: SELAMAT BERSUKA RIA ATAS TERBALASNYA SEGENAP LUKA HATI SELAMA INI DENGAN BERBAGAI TEROR YANG DILANCARKAN OLEH NEGARA TERORIS TERBESAR DI DUNIA (AMERIKA SERIKAT) TERHADAP NEGARA-NEGARA MUSLIMIN.
Demikianlah Allah Ta’ala telah membuktikan kebohongan berbagai pamer kekuatan dan kebesaran Yahudi dan Nashara yang selama ini dilansir oleh mas media Barat dan Timur dengan menampilkan Amerika Serikat sebagai satu-satunya Super Power di dunia bahkan bertindak sebagai Polisi Dunia. Dengan demikian kaum Muslimin mestinya sudah harus membuang opini bahwa Amerika Serikat adalah negara yang tak terkalahkan. Dan kemudian tidak gentar lagi dengan adanya isyu bahwa AS akan melakukan interfensi ke Maluku dan Irian Jaya serta wilayah-wilayah lainnya di Indonesia bagian timur. Isu-isu tersebut biasanya dilancarkan untuk menakut-nakuti kaum Muslimin agar dengan terpaksa tunduk kepada kemauan separatis kalangan Nashara yang didukung oleh AS dan negara-negara Barat lainnya. Hanya kekuatan Allah saja yang tak terkalahkan dan segala kekuatan musuh-musuh-Nya amat lemah dihadapan kekuatan-Nya. Allahu akbar! Mampuslah Amerika Serikat!!!


Selamat dari Kekejaman Pasukan Merah

Poso, Laskarjihad.or.id (01/10/2001)Seorang warga Kilo Sembilan dengan inisial T (18) mengalami langsung kerusuhan Poso Jilid III bulan Mei 2000. Kepada Laskarjihad.or.id, T mengkisahkan pengalaman pelariannya dari Pasukan Merah. Berikut penuturan T kepada Laskarjihad.or.id.
Ketika pasukan merah menyerang Desa Kilo Sembilan dari pangkal desa, masyarakat disuruh ke Maliwuko yang merupakan daerah kekuasaan kristen. Tentu saja perintah ini tidak mereka setujui. Ketika di Poso Kota mulai berkobar kerusuhan, sempat ditemukan pertemuan antara tokoh-tokoh agama Islam dan Kristen di Kilo Sembilan dalam rangka perjanjian untuk tidak saling menyerang.
Antara tokoh Islam pun terpecah antara yang menganjurkan melakukan persiapan perang dengan yang menganjurkan agar bersikap pasif saja. Yang terakhir ini karena berbaik sangka kepada "Pasukan Merah" bahwasanya kalau kaum muslimin tidak macam-macam pasti pasukan merah itu juga tidak akan berbuat kejam.
Namun kenyataan berikutnya terjadi penyerangan oleh pasukan merah yang baru kembali dari kota. Mereka mulai membakar toko mebel milik orang jawa di sana, tetapi gagal karena dicegah massa putih. Penduduk muslim yang awam yang ketakutan mengungsi di Masjid Al-Hijrah dan pagi harinya mereka menyeberangi Sungai Poso lalu masuk ke hutan.
Pada tanggal 28 Mei 2000 itulah orang merah Tentena yang kembali dari kota menyerang ke Kilo Sembilan dan melakukan pembantaian terhadap para santri di Pondok Pesantren Walisongo.
Sementara rombongan T bersama sekitar 200 warga Kilo Sembilan lainnya telah sampai di hutan Lembowamo dan disergap pasukan merah yang juga telah berjaga di sana, sehingga mereka ini dikawal oleh pasukan merah bersama tiga rekan lainnya.
"Tiap hari pasti ada laki-laki yang hilang," ujar T. Lama-kelamaan rombongan mereka pun terpisah, T beserta 4 anggota keluarganya, yaitu bapaknya, 2 orang anak laki-laki dan neneknya melarikan diri ke atas gunung dan sembunyi di sana. Hanya mereka yang melanjutkan perjalanan sampai ke Lembomawo. Di sana mereka digeledah oleh orang-orang merah, ayah T sempat ditelanjangi hingga hanya memakai celana pendek.
Di Lembomawo itu juga T bertemu dengan rombongan pengungsi Kilo Sembilan yang lain, salah seorang laki-laki (muslim) dari mereka ada yang diikat, dipukul, ditendang dan dipaksa agar mengakui bahwa dia termasuk pelaku pembakaran gereja di Poso Kota .
Demikian pula ayah T dituduh dengan hal yang sama. Ayah T pada waktu itu berkata, "Tidak Pak, Kami tidak tahu apa-apa, kerja saya hanya berkebun". T menangis melihat bapaknya diikat dan di bawa oleh mereka. Salah seorang merah mengatakan, "Jangan takut, bapakmu tidak diapa-apakan, Cuma ditanya-tanya saja".
Sampai di antara mereka ada seorang wanita kerabat keluarga T yang beragama kristen, berinisial Ibu R, yang membawa keluarga T ke Asrama Kompi Kawua. Di sana mereka bertemu dengan pengungsi lainnya dan masing-masing berbagi cerita tentang kemalangan mereka.
Di antara pengalaman mereka misalnya ada diantara wanita-wanita muslim yang ditelanjangi dan jadi bahan ejekan para kuffar, ada yang disiksa, dan lain sebagainya. Di asrama itu pula T menyadari bahwa kalau bapaknya sudah tidak ada harapan hidup lagi. Setelah beberapa lama tinggal di asrama tersebut, T dipindahkan ke pengungsian Palu yang lebih aman. (ad/ma)
Amerika Sedang Menggali Kubur di Afghanistan


Wawancara Ustadz Ja’far dengan Metro TV berkaitan dengan serangan
Amerika Serikat (AS) ke Afghanistan

METRO TV : Berkaitan dengan serangan Amerika ke Afghanistan, bagaimana
komentar bapak?

USTADZ JA’FAR : Ini adalah, berarti dimulainya posisi AS sebagai negara
yang terang-terangan menyatakan permusuhan pada umat Islam, dan posisi
ini sangat membahayakan Amerika. Dan Insya Allah posisi ini akan
membangkitkan solidaritas umat Islam sedunia dan tentunya termasuk umat
Islam di Indonesia dalam menyikapi Amerika sebagai musuh besar umat
Islam.

METRO TV : Tadi anda katakan ini membahayakan posisi AS, tapi Amerika di
dukung oleh berbagai negara di dunia, bahkan George W Bush menyatakan
bahwa 40 negara di Timur Tengah membuka wilayah udara mereka untuk
dilewati pesawat tempur AS.

USTADZ JA’FAR : AS hanya mendapat dukungan politis dari
pemerintah-pemerintah negara Islam, tapi tidak mungkin mendapatkan
dukungan dari rakyat Muslimin, sementara ancaman terbesar bagi AS akan
datang dari Kaum Muslimin dari kalangan rakyat. Sementara AS tidak akan
menikmati kenyamanan untuk mengembangkan kepentingan-kepentingannya di
negara-negara Muslimin setelah ini.

METRO TV : Apa tanggapan Anda mengenai seruan Usamah bin Laden agar
dunia Islam berjihad melawan AS?

USTADZ JA’FAR : Kita tidak berkepentingan dengan seruan Usamah bin
Laden, tetapi kita mempunyai hubungan dengan para ulama, dalam hal ini
sesungguhnya Usamah bin Laden tidaklah mempunyai otoritas untuk membuat
seruan semacam itu, dalam hal ini kita ingat bahwa antara lain MUI
adalah termasuk yang menyerukan jihad kepada umat Islam untuk melawan AS
bila AS menyerang Afghanistan. Dan sekarang seruan itu harus ditantang
kepada umat Islam untuk dilaksanakan.

METRO TV : Tapi kemudian MUI mengatakan bahwa jihad yang dimaksudkan
bukanlah ikut bertempur ke Afghanistan tetapi dalam bentuk lain misalnya
bantuan kemanusiaan, dan juga jihad dalam bentuk-bentuk lain?

USTADZ JA’FAR : Itu adalah penafsiran setelah itu, kalimat jihad itu
diserukan sesungguhnya kalimat jihad adalah simbol daripada
simbol-simbol syariah Islamiyah, dan tidak boleh kalimat jihad diartikan
secara politis, tetapi harus dikembalikan kepada pengertian agama dan
dalam hal ini arti asal jihad adalah perang secara fisik.

METRO TV : Berbagai Gerakan Umat Islam, seperti FPI nanti sore akan
mengepung Kedubes AS. Apakah Laskar Jihad akan ikut dalam gerakan ini?

USTADZ JA’FAR: Kami akan pertimbangkan perkembangan baru ini, untuk
diputuskan segera setelah ini.

METRO TV: Tadi dikatakan umat Islam dunia harus menunjukkan
solidaritasnya. Solidaritas dalam bentuk apa yang tadi bapak katakan?

USTADZ JA’FAR : Solidaritas itu dalam bentuk menyatakan sikap permusuhan
kepada Amerika dengan apa yang mampu dilakukan. Bagi yang mampu untuk
berangkat ke Afghan berangkatlah kesana. Bagi yang tidak mampu hendaklah
menyatakan sikap permusuhan itu terhadap AS dan sekutunya dengan apa
yang dia mampu lakukan.

METRO TV: Apakah Laskar Jihad akan memfasilitasi para pejuang Mujahidin
untuk berangkat ke Afghan?

USTADZ JA’FAR : Kami tidak mempunya fasilitas imigrasi untuk
memfasilitasi keberangkatan itu. Kami sama dengan yang lainnya yang
ingin berjihad ke Afghanistan. Tentunya kami akan sangat mendukung upaya
upaya keberangkatan ke Afghanistan untuk melawan AS.

METRO TV: Walaupun pemerintahan Indonesia secara tegas melarang hal itu?


USTADZ JA’FAR: Larangan itu tidak akan mungkin bisa dilaksanakan karena
di dalam hal keberangkatan ke Afghanistan, paspor Indonesia tidak
menyebut kolom keperluan apa berangkat ke LN itu.

METRO TV: Anda pernah ke Afghan. Menurut pengalaman Anda, mampu atau
tidak AS melumpuhkan para pejuang Afghan.?

USTADZ JA’FAR: Mustahil AS mampu melumpuhkan para pejuang Afghan. Karena
memang AS hanya melakukan pukulan-pukulan dari udara. Dan hal itu hanya
merusakkan fasilitas fasilitas sosial dari rakyat Afghanistan. Sedangkan
fasilitas-fasilitas dari Afghanistan itu terletak tersembunyi di
posisi-posisi yang sulit bagi AS untuk menghancurkannya. Dan kalau
seandainya AS berani turun ke darat untuk melakukan serangan darat, maka
disitulah AS akan mendapati kuburan besar tentara AS di Afghanistan.


















1 komentar:

  1. konflik bersenjata telah lama berakhir dan sekarang kondisi aman

    BalasHapus